Foto-foto Pelecehan Terhadap Warga Umat Hindu Bali Yang Beredar Luas - Peredaran foto-foto seorang pria memakai baju selayaknya dewa membuat resah warga Bali. Apalagi, foto tersebut dipakai dalam sebuah pesta pernikahan dan sudah tersebar di dunia maya.
Dalam foto tersebut, tampak seorang pria berambut panjang bak Dewa Siwa tengah berjalan di tengah warga. Gambar tersebut langsung ditanggapi negatif karena dianggap mencoreng dan melecehkan umat Hindu di Bali. Terlebih lagi ada tulisan "Bahaya Dewa Kelamin" di tongkatnya.
"Begini kah cara umat lain melakukan adat pernikahannya. Apakah ini sudah dibenarkan oleh agamanya, kalau dibenarkan wah tentu ini akan jadi kebanggaan umat kita, Hindu karena dewa kita jadi idola agama lain," ujar Spiritual muda Bali, Jero Paksi di Denpasar, Kamis 4 September 2014.
Dia mengecam keras jika penggunaan simbol Dewa Siwa tersebut dipakai untuk menghina umat Hindu di Bali. Jika itu terjadi, Jero meminta agar pemerintah bertindak tegas. Atau setidaknya PHDI Indonesia bisa memberikan arahan yang jelas simbol-simbol mana yang patut dan yang tidak patut. Dia berharap agar jangan sampai ini akhirnya jadi SARA. Harus disadari Bali begitu toleran dan tidak hanya Hindu yang tinggal di Bali.
Sementara itu, I Nyoman Suharta yang merupakan seorang aktivis Hindu Bali menyebut ini sebagai ekspresi yang kebablasan. "Ini menunjukkan, efek Mahadewa sangat berarti bagi umat manusia. Tidak saja bagi umat Hindu, tapi juga bagi non-Hindu," ungkapnya.
Namun sangat disayangkannya, implementasinya dinilai kebablasan. Sehingga terkesan tokoh dewa dalam umat Hindu terlecehkan. "Kepercayaan dalam Hindu, barang siapa yang melecehkan perwujudan dewa sebagai manifestasi Tuhan, pasti akan kena karmanya. Dia akan mendapatkan hal-hal yang tidak baik," kata Suharta yang juga sebagai anggota dari Paguyuban Cakra Bayu.
Dalam foto tersebut, tampak seorang pria berambut panjang bak Dewa Siwa tengah berjalan di tengah warga. Gambar tersebut langsung ditanggapi negatif karena dianggap mencoreng dan melecehkan umat Hindu di Bali. Terlebih lagi ada tulisan "Bahaya Dewa Kelamin" di tongkatnya.
"Begini kah cara umat lain melakukan adat pernikahannya. Apakah ini sudah dibenarkan oleh agamanya, kalau dibenarkan wah tentu ini akan jadi kebanggaan umat kita, Hindu karena dewa kita jadi idola agama lain," ujar Spiritual muda Bali, Jero Paksi di Denpasar, Kamis 4 September 2014.
Dia mengecam keras jika penggunaan simbol Dewa Siwa tersebut dipakai untuk menghina umat Hindu di Bali. Jika itu terjadi, Jero meminta agar pemerintah bertindak tegas. Atau setidaknya PHDI Indonesia bisa memberikan arahan yang jelas simbol-simbol mana yang patut dan yang tidak patut. Dia berharap agar jangan sampai ini akhirnya jadi SARA. Harus disadari Bali begitu toleran dan tidak hanya Hindu yang tinggal di Bali.
Sementara itu, I Nyoman Suharta yang merupakan seorang aktivis Hindu Bali menyebut ini sebagai ekspresi yang kebablasan. "Ini menunjukkan, efek Mahadewa sangat berarti bagi umat manusia. Tidak saja bagi umat Hindu, tapi juga bagi non-Hindu," ungkapnya.
Namun sangat disayangkannya, implementasinya dinilai kebablasan. Sehingga terkesan tokoh dewa dalam umat Hindu terlecehkan. "Kepercayaan dalam Hindu, barang siapa yang melecehkan perwujudan dewa sebagai manifestasi Tuhan, pasti akan kena karmanya. Dia akan mendapatkan hal-hal yang tidak baik," kata Suharta yang juga sebagai anggota dari Paguyuban Cakra Bayu.
Anda sedang membaca artikel tentang Foto-foto Pelecehan Terhadap Warga Umat Hindu Bali Yang Beredar Luas dan Anda bisa menemukan artikel Foto-foto Pelecehan Terhadap Warga Umat Hindu Bali Yang Beredar Luas ini dengan url http://gratisan69.blogspot.com/2014/09/foto-foto-pelecehan-terhadap-warga-umat.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Foto-foto Pelecehan Terhadap Warga Umat Hindu Bali Yang Beredar Luas ini jika memang bermanfaat bagi Anda atau teman-teman Anda, namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar