Jumat, 06 September 2013

Beberapa Hinaan Malaysia kepada Indonesia

Beberapa Hinaan Malaysia kepada Indonesia - Malaysia merupakan negara yang paling sering menghina Indonesia. Bukan hanya sekali, sudah berkali-kali negeri jiran itu menyulut kemarahan rakyat Indonesia.

Namun pemerintah Indonesia hanya bersikap diam dan seakan membiarkan hal tersebut. DIkutip dari Madiunkingdom, berikut Beberapa Hinaan Malaysia kepada Indonesia.

1. Malaysia sebut TKI dengan sebagai Indon
Seringkali Malaysia menyebut negara dan TKI kita dengan sebutan Indon, Indon disini ternyata bermakna jongos atau budak. Sebutan Indon ternyata sudah hampir dua dekade digunakan Malaysia. Sebutan itu tentu sangat merendahkan martabat dan harga diri Indonesia.

2. Iklan 'Indonesian maids now on SALE'
Akhir Oktober tahun lalu Indonesia kembali dibuat geram oleh ulah warga Malaysia. Bagaimana tidak, sebuah selebaran iklan di tempel di ruang publik dan menyebutkan kalau TKI Indonesia bisa dipekerjakan sebagai pembantu dengan harga diskon.

Iklan selebaran itu berbunyi:
"Indonesian maids now on SALE. Fast and Easy Application!! Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax, Deposit only RM 3,500! Price RM 7,500 nett."

Tidak heran kalau iklan tersebut sangat melukai hati dan harga diri bangsa Indonesia.

3. Suporter Malaysia lecehkan Indonesia
Suporter Malaysia juga pernah menyamakan Indonesia dengan binatang. Penghinaan itu terjadi saat pertandingan antara Indonesia melawan Laos di Stadion Bukit Jalil Malaysia. Sampai-sampai hinaan tersebut tersebar di youtube. Bahkan hal itu membuat berang Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna. Tetapi, makian itu dibalas Wakapolri dengan guyonan tajam.

"SMS saya penuh dengan makian, Indonesia dibilang anjing. Kalau kita dibilang anjing nggak usah marah. Kalau kita anjing, dia (suporter Malaysia) tainya," ujar Nanan, Jumat (30/11).

4. Malaysia klaim 6 budaya Indonesia
Malaysia sudah 6 kali mengklaim budaya milik Indonesia sebagai warisan budaya mereka pada rentang 2007-2012. Klaim Malaysia itu bermula pada November 2007 terhadap kesenian reog ponorogo. Selanjutnya pada Desember 2008 Malaysia mengklaim lagu Rasa Sayange dari Kepulauan Maluku. Lalu klaim batik pada Januari 2009.

Tari pendet yang jelas-jelas dari Bali juga diklaim Malaysia pada Agustus 2009 yang muncul dalam iklan pariwisata negeri jiran yang suka menyatakan diri sebagai The Truly Asia itu. Selanjutnya instrumen dan ansambel musik angklung pada Maret 2010.

Lalu yang terbaru adalah klaim Malaysia atas tari tor-tor dan gondang sambilan yang merupakan asli kesenian dari Sumatera Utara.

5. Habibie disebut pengkhianat bangsa
Mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin menyebut Presiden RI Ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie sebagai pengkhianat bangsa. Tudingan ini dia tuliskan pada tajuk rencana sebuah media massa, koran Utusan Malaysia.

Dalam tulisannya, Maidin menyebut bila BJ Habibie tercatat sebagai Presiden Indonesia paling singkat dalam sejarah. Maidin menuding Habibie tersingkir karena mengkhianati negaranya, dan juga telah menjadi tamu kehormatan bagi Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim baru-baru ini.

Maidin menyebut mantan Menristek itu disingkirkan setelah menjadi Presiden Indonesia hanya selama 1 tahun 5 bulan karena setuju dengan desakan Barat agar mengadakan referendum di Timor Timur. Hal ini menyebabkan Timor Timur keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 1999.

"Beliau mengakhiri jawatan dalam kehinaan setelah menjadi presiden sejak 20 Oktober 1999," tulis Maidin seperti dikutip dari Utusan.com, Selasa (11/12).

Tak hanya soal Timor-Timur, Maidin juga menyatakan Habibie adalah penyebab perpecahan bagi rakyat Indonesia. Saat Habibie memimpin, Indonesia memiliki 48 partai politik yang dinilai Maidin adalah sebagai bentuk perpecahan politik.

"Habibie menjadi gunting dalam lipatan terhadap Presiden RI Soeharto walaupun Soeharto yang membawanya kembali dari Jerman untuk kemudiannya menjadi wakil Presiden dan demikian juga yang dilakukan oleh Anwar Ibrahim terhadap Tun Dr Mahahtir Mohamad ketika beliau menjadi Timbalan Perdana Menteri setelah dipungut daripada ABIM," tulis Maidin.

6. Bendera Merah Putih Disuruh ganti kolor
Ternyata bendera Indonesia juga tidak luput dari hinaan Malaysia. Bendera nasional kita bahkan disamakan dengan kolor oleh pengusaha beranama Broderick Chin yang memimpin PT Kreasijaya Adhikarya di Dumai, Kepulauan Riau.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar