Kamis, 09 Oktober 2014

Tulis Keluhan soal Suara Takbir via Path, Mahasiswa Ini Terancam di Penjara

Tulis Keluhan soal Suara Takbir via Path, Mahasiswa Ini Terancam di Penjara - Seorang mahasiswa di Kota Palu berinisial Ch (21), terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian karena ulahnya di sosial media Path yang menyinggung umat Islam. Ch pun menyampaikan permintaan maaf kepada umat Islam dalam konferensi pers di ruang Press Room Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Kamis (9/10/2014).

"Saya sangat menyesali atas apa yang telah saya lakukan yang menyinggung umat muslim. Dengan rendah hati izinkan saya memohon maaf atas apa yang telah saya lakukan. Saya sadar kesalahan saya cukup besar," kata Ch. 

Tak hanya Ch, atas nama keluarga, Mohammad Nasir (45) selaku paman Ch juga memohon maaf yang sebesar-besarnya terhadap umat Islam karena ulah keponakannya.

"Orangtua anak ini kebetulan ada di kampung, jadi saya diminta mewakili pihak keluarga untuk meminta maaf lebih khusus buat kaum muslim, semoga keponakan saya yang terlanjur berbuat salah dapat dimaafkan," ujar Nasir seperti dimuat Kompas.

Kasus penistaan agama yang dilakukan Ch di media sosial ini terjadi pada Minggu (5/10/2014) lalu. Saat itu, menuliskan kekesalannya terhadap suara takbir dari sebuah masjid di dekat kos-kosannya. Akibatnya, hujatan dan kecaman terhadap Ch bermunculan hingga akhirnya CH diamankan pihak berwajib.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulteng, Ajun Komisaris Besar Polisi Oetoro Saputro mengatakan, pihaknya sudah memeriksa Ch dan sejumlah saksi serta berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan PB Alhaeraat bahwa kasus ini merupakan dugaan penistaan agama atau yang dapat menimbulan konflik SARA.

"Untuk itu, polda secara tegas melakukan penahanan terhadap tersangka CH. CH kita kenakan dengan Pasal UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara dan penistaan agama dengan ancaman hukuman yang sama," jelas Oetoro.

Oetoro juga meminta kepada umat Islam untuk tidak terprovokasi atas kasus ini. Karena, saat ini kasusnya sudah ditangani oleh kepolisian.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar