Minggu, 05 Oktober 2014

Lagi, Jihadis Mesir Rilis Video Pemenggalan Kepala

Lagi, Jihadis Mesir Rilis Video Pemenggalan Kepala - Kelompok jihadis Mesir mengeluarkan video yang memperlihatkan pembunuhan terhadap empat orang, termasuk memenggal kepala tiga di antaranya, yang dituding menjadi mata-mata untuk tentara serta dinas intelijen Mossad Israel.

Ini adalah video mengerikan kedua yang dikeluarkan oleh Ansar Beit al-Maqdis (Partisan Yerusalem), kelompok milisi paling mematikan yang berpusat di Sinai. 

Sinai adalah wilayah Mesir yang didera pemberontakan.

Video serupa yang mempelihatkan peristiwa pemenggalan kepala dikeluarkan kelompok tersebut pada 28 Agustus.

Video itu mempertontonkan pemenggalan kepala empat pria yang dituduh sebagai "informan Israel".

Ansar Beit al-Maqdis mengatakan pihaknya mendukung kelompok Negara Islam (IS) -yang telah menguasai banyak wilayah di Irak dan Suriah- namun belum menyatakan janji untuk secara resmi menjalin hubungan dekat dengan kelompok tersebut.

Video yang diedarkan pada Minggu melalui Twitter itu memperlihatkan bagian-bagian pidato yang diberikan oleh juru bicara IS Abu Mohamed al-Adnani pada September yang ditujukan kepada para jihadis Sinai.

Dalam video itu, juru bicara IS menyeru mereka untuk membunuhi para personel keamanan Mesir.

Gambar video kemudian memperlihatkan eksekusi keempat pria tersebut setelah mereka menyatakan "pengakuan".

Satu dari keempat pria itu ditembak hingga tewas setelah mengatakan dirinya bekerja sama dengan tentara Mesir, sementara tiga lainnya dipenggal kepalanya setelah mengatakan mereka bekerja untuk Mossad.

Sebelum dihabisi, pria-pria tersebut meminta para "mata-mata" lainnya untuk menyatakan penyesalan secara terbuka, dengan mengatakan bahwa para milisi mengetahui siapa saja mereka dan bahwa mereka tidak akan diampuni seperti dilansir Kompas.

Video itu juga memperlihatkan para jihadis mengambil kendali pada pos-pos pemeriksaan dan mencari "para mata-mata".

Semenanjung Sinai Mesir yang berbatasan dengan Israel menjadi tempat pertempuran antara milisi dan pasukan keamanan setelah tentara menggulingkan presiden Islamis Mohamed Morsi pada Juli tahun lalu.

Milisi-milisi telah membunuh sejumlah petugas keamanan, dengan mengatakan bahwa serangan-serangan itu merupakan pembalasan atas penindasan brutal oleh pemerintah sejak tumbangnya Morsi.

Pihak berwenang telah melancarkan penumpasan terhadap para pendukung Morsi. Aksi penyapuan itu menewaskan setidaknya 1.400 orang dan memenjarakan lebih dari 15.000 warga.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar