Senin, 16 Juli 2012

5 Alasan untuk Menunda Punya Anak

http://images.detik.com/content/2012/07/12/854/080430_coupleaffair2362.jpg
5 Alasan untuk Menunda Punya Anak - Sebagian besar pasangan yang baru menikah ingin segera memiliki anak, namun ada pula pasangan yang lebih memilih menunda punya anak walau usia mereka terbilahg produktif. Apa alasannya?

Pada umunya wanita yang berusia diatas 25 tahun telah memiliki momongan. Tetapi belakangan ini, melahirkan tidak lagi menjadi prioritas utama. Tak heran jika banyak wanita yang menunggu momen menjadi seorang ibu hingga usia 40-an. Seperti yang dikutip dari sheknows, berikut alasan mengapa banyak pasangan yang menunda memiliki anak.

1. Tidak Terburu-buru
Menurut Nerina Garcia-Arcement, Ph.D, sebaiknya wanita tidak perlu terburu-buru punya anak hanya karena orang lain memilikinya atau karena merasa sebagai 'kewajiban'. "Memiliki anak akan mengubah segalanya. Menunggu bukanlah hal yang salah, jika dengan begitu Anda akan siap secara emosional dan psikis."

2. Keuangan Lebih Stabil
Menunda memiliki anak dapat membuat Anda dan pasangan lebih mudah untuk menstabilkan keuangan. Hal tersebut juga diakui oleh psikoterapis, Barbara Neitlich. "Miliki terlebih dahulu pekerjaan yang lebih stabil sehingga Anda memiliki kondisi keuangan yang lebih stabil. Jika Anda menunda, umumnya Anda bisa menyisihkan uang untuk biaya bayi Anda."

3. Lebih Dewasa dan Percaya Diri
Memiliki anak di usia dewasa akan memberikan manfaat tersendiri bagi Anda. Kematangan serta pengalaman hidup yang telah Anda tempuh menjadikan Anda lebih percaya diri dan matang. Dengan bertambahnya usia, Anda pun jadi lebih mengenal diri, pasangan dan tujuan hidup bersama si kecil.

4. Lebih Banyak Waktu Bersama Pasangan
Sebelum memiliki anak, ada baiknya jika Anda 'puaskan' diri untuk menghabiskan waktu bersama pasangan. Gunakan waktu berdua untuk lebih mengenal pribadinya sehingga ketika saatnya tiba, Anda dan pasangan memiliki visi dan misi yang sama ketika akan membesarkan dan menentukan masa depan untuk buah hati.

5. Tanyakan Pada Diri
Sharon Gilchrest O'Neill, seorang terapis pernikahan dan keluarga, mengingatkan pada pasangan menanyakn beberapa pertanyaan ini sebelum akhirnya memutuskan untuk punya anak.

- Apakah Anda setuju? Apakah Anda berdua telah memiliki komitmen mengenai anak?
- Apakah Anda dan pasangan yakin akan menikmati peran sebagai orangtua?
- Apakah Anda akan menyetujui intervensi medis jika Anda tidak dapat hamil?
- Apakah Anda sedang mengalami masalah keuangan? Apakah memiliki anak akan membuat perbedan bagi Anda dan pasangan dalam karier?
- Apakah ada alasan emosional atau psikologis untuk memiliki anak? Misalnya apakah memiliki anak akan meningkatkan kualitas pernikahan Anda?
 
 

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar