Senin, 24 Februari 2014

Wanita Ini Minum 50 Kaleng Soda Diet Sehari Karena Kecanduan

Wanita Ini Minum 50 Kaleng Soda Diet Sehari Karena Kecanduan - Ketika Jakki Ballan mulai mengalami berat badan di masa remaja, ahli gizinya menyarankannya untuk mengganti minuman soda yang dikonsumsinya dengan minuman yang mengandung kalori lebih sedikit. Hal ini membuat Jakki mulai mengonsumsi soda diet yang mengandung lebih sedikit kalori.

Minum soda diet memang berhasil membuat Jakki lebih kurus, namun tak disangka bahwa efek sampingnya dia menjadi ketagihan untuk meminum minuman soda tersebut. Dia bahkan bisa menghabiskan hingga 50 kaleng minuman soda dalam sehari. 

Kegemarannya minum diet soda tak hanya berdampak pada berat badan, melainkan juga pada pengeluaran bulanannya. Dalam sebulan, dia bisa menghabiskan hingga 500 poundsterling (atau sekitar Rp 9,7 juta) untuk membeli minuman soda, seperti dilansir oleh Merdeka.

Meski begitu, bukan berarti ibu lima anak ini tak berusaha menghentikan kecanduannya. Dia masih berusaha menghentikannya, dan saat ini sudah mengurangi konsumsi soda diet hingga 30 kaleng sehari. Dia merasa bahwa kecanduan tersebut sudah merusak kehidupannya.

"Jika aku tidak membawa minuman soda, aku bisa merasa panik. Aku mulai berkeringat, tubuhku bergetar, dan dadaku berdetak cepat. Aku mencapai saat di mana aku harus benar-benar berhenti," ungkap wanita berusia 42 tahun ini.

Karena kecanduannya ini, Jakki mengaku sering mengalami sakit kepala, halusinasi, dan efek samping lainnya. Dr Sarah Schenker, seorang ahli diet dari British Dietetic Association menyarankan Jakki untuk melakukan terapi perilaku. Dia juga menjelaskan bahwa asam fosfor dalam diet soda bisa merusak tulang Jakki dalam waktu yang lama.

"Namun yang paling mengkhawatirkanku adalah ketika wanita ini kecanduan soda diet, dia tak akan mengonsumsi makanan yang cukup sehat untuk memenuhi nutrisi tubuhnya. Ada cara untuk menghentikan kecanduannya, yaitu dengan mengubah persepsi dan perilakunya," ungkap Dr Schenker.

Jakki kini berjanji akan mencari ahli untuk membantunya melakukan terapi perilaku dan menghentikan kecanduannya pada diet soda. Dia berharap banyak orang lebih waspada terhadap efek ekstrem yang bisa disebabkan oleh minuman bersoda, tak hanya pada kesehatan, tetapi juga perilaku dan mental.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar