Minggu, 11 Mei 2014

Wanita Berjenggot Ini Juara Kontes Nyanyi di Denmark

Conchita Wurst (kiri) merayakan kemenangannya pada Grand Final Eurovision di Kopenhagen, Denmark, Sabtu (10/5/2014). (JIBI/Solopos/Reuters/Tobias Schwarz)
Wanita Berjenggot Ini Juara Kontes Nyanyi di Denmark - Wanita asal Austria yang penuh rambut di wajahnya ini memenangkan Eurovision Song Contest Sabtu (10/5/2014) di Kopenhagen, Denmark.

Conchita Wurst, namanya, telah memikat hati penonton dari 45 negara pada acara tersebut dengan membawakan salah satu soundtrack lagu di film James Bond, Rise Like a Phoenix. Wurst sebelumnya berjenis kelamin pria, dia kemudian menjalani operasi ganti kelamin menjadi wanita. 

Wurst yang saat itu memakai sepatu hak tinggi, bulu mata kupu- kupu, dan penuh dengan jenggot itu menyatakan dalam konferensi pers setelah pengumumuman kemenangannya itu bahwa mimpinya kini menjadi kenyataan.

Perempuan yang mempunyai nama lahir Tom Neuwirth itu juga mengungkapkan pada masyarakat bahwa hal tersebut menunjukkan masih ada orang yang ingin mencapai cita- citanya dan tidak ingin mengenang masa lampau bahkan mengulanginya.

“Saya hanya ingin melangkah ke depan, tidak untuk melihat ke belakang,” ungkap perempuan yang sempat menjadi kontroversi itu seperti dilansir Reuters, Minggu (11/5/2014).

Penyelenggara Eurovision menyatakan toleransi merupakan tema utama untuk acara tahunan tersebut.

“Saya berharap kami bisa mengubah beberapa cara pandang,” kata agen Wurst, René Berto. Dia juga menambahkan bahwa Wurst hanyalah seorang wanita dengan jenggot.

Wurst adalah pemenang Eurovision pertama yang berasal dari Austria sejak 1966, ia menerima dukungan terbanyak dari penonton, tetapi juga bersamaan memicu kontroversi di beberapa negara.

Sebelumnya ada beberapa negara seperti Belarus, Armenia dan Rusia yang menolaknya  karena dia seorang gay. Di negara itu siaran atau program yang berbau gay dilarang tampil di televisi.

Tapi hal tersebut tidak memadamkan api kemenangan Wurst. “Saya tahu dia akan menang,” beber salah satu fans Wurst , Damel Saric seperti dilansir Reuters.

Kompetisi Eurovision, yang telah diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 1956 itu, diciptakan sebagai salah satu wadah persatuan setelah Perang Dunia II dan non politik. Tapi pada kenyataannya perselisihan politik menyelinap diantara celah- celah acara tersebut.

Seperti penonton yang mencemooh kontestan dari Rusia, saudara kembar, Tolmachevy,17. Sebaliknya, sorak- sorai terdengar ketika penyayi dari Ukraina, Mariya Yaremchuk, 21, masuk panggung.

“Ini bisa saja sebagai dukungan untuk Ukraina, orang-orang memilih untuk Ukraina dibanding memilih Rusia karena mereka tidak suka situasi politik,” kata penggemar yang berasal dari Belanda, Patrick Van Der Ploeg.

Seperti diketahui sebelumnya, Rusia dan Ukraina terlibat dalam situasi konflik politik.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar