Jumat, 27 Desember 2013

5 Tips Agar Kuat Lari dan Tidak Ngos-ngosan

5 Tips Agar Kuat Lari dan Tidak Ngos-ngosan - 5 Cara Agar Kuat Lari dan Tidak Ngos-ngosan. Beberapa dari Anda pasti sering merasa ngos-ngosan ketika melakukan lari jarak jauh. Itu merupakan hal biasa dan bisa diatasi dengan mudah. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa melihat tips berikut ini seperti dikutip dari Kaskus.

1. Bernafas dari Mulut
Bernafas menggunakan mulut adalah salah satu cara yang benar yang dilakukan ketika berlari. Asupan oksigen melalui mulut akan lebih banyak begitu pun dengan karbondioksida yang keluar. Selain itu kondisi wajah dan rahang juga akan terasa santai. Berbeda ketika kita bernafas melalui hidung, maka wajah akan mengencang dan rahang cenderung mengeras selain itu akan mudah capek dan ngos-ngosan tentunya karena kurangnya asupan oksigen dalam tubuh.

2. Menggunakan pernapasan perut bukan dada
Agan harus bisa membedakan mana itu pernapasan perut atau diafragma ddan mana itu pernapasan dada. Jika masih belum paham cobalah agan terlentang kemudian silahkan hembuskan nafas beberapa kali. Perhatikanlah keadaan dada dan perut, jika dada naik turun maka itulah yang dinamakan dengan pernafasan dada dan jika cuma perut yang mengembang maka itulah pernapasan perut atau diafragma. Bernapas melalui perut akan membuat nafas agan lebih panjang dan membuat aktivitas lari anda efektif.

3. Mengambil nafas pendek tidak panjang
Mengatur ritme nafas yang pendek-pendek juga akan membuat lari lebih lama. Ketika nafas panjang biasanya nafas mudah sekali ngos-ngosan sehingga jarak laripun tidak mampu berlari cukup jauh.

4. Nafas yang berirama
Salah satu strategi yang sering digunakan oleh para atlet lari adalah salah satunya dengan mengatur ritme nafas yang konsisten. Misalnya ada dua orang pelari, pelari yang satu mengambil nafas ketika 2 kali melangkah sedangkan pelari kedua bernafas ketika 3 kali melangkah. Ini disesuaikan dengan kondisi tubuh.

5. Dengarkan nafas Agan
Komunikasikan nafas agan, ketika bernafas dengarkan secara saksama menggunakan telinga agan. Ketika nafas mulai terengah-engah kurangi kecepatan lari, dan apabila kembali stabil tingkatkan secara bertahap.

Kemampuan mengatur ritme atau tempo berlari memang tidaklah mudah, dibutuhkan sebuah latihan yang serius agar berlari bisa fokus hingga ahirnya sudah terbiasa dengan berlari dan tidak mudah ngos-nosan.

JANGAN PERNAH bernafas masuk dari mulut keluar juga dari mulut [hyperventilation] karena bisa menyebabkan pusing bahkan pingsan.

Jika ketika berlari perut terasa sakit, lanjutkan saja karena nanti akan hilang dengan sendirinya.

Jika terasa sudah tak sanggup bernafas, berhenti jangan sampai kehabisan nafas.

Jika kaki terasa sakit kurangi tempo.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar