Rabu, 04 Desember 2013

Miris, China Buat Bangunan Untuk Membuang Bayi

Miris, China Buat Bangunan Untuk Membuang Bayi - Tempat Membuang Bayi. Anak adalah sebuah anugerah yang tak ternilai harganya. Setiap pasangan yang sudah menikah akan selalu mendambakan seorang anak untuk melengkapi kebahagiaan mereka. Anak akan menjadi obat dan memberikan keceriaan tersendiri bagi pasangan ini. Namun di China, sebuah peraturan mengubah itu semua.

China memiliki kebijakan satu anak yang diperkenalkan pada 1979 untuk menjaga populasi negara itu agar tetap di bawah kendali. Kebijakan itu membatasi pasangan di daerah perkotaan agar hanya memiliki satu anak. Peraturan ini membuat banyak pasangan harus rela mengaborsi bayi mereka atau bahkan yang lebih parah lagi, membuang bayi mereka seperti yang dilansir oleh Merdeka.com (2/12).

Kasus pembuangan bayi ini banyak terjadi di China dan setiap tahun menjadi semakin parah. Untuk mengurangi hal itu, pihak berwenang di China membangun sebuah bangunan untuk meninggalkan bayi, di mana para orangtua dapat secara tidak diketahui meninggalkan anak-anak tidak mereka inginkan.

Bangunan pembuangan bayi ini terletak di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, sebelah timur China. Di sana orang tua bisa meletakkan bayi mereka dengan aman dan tanpa ada orang yang akan mengetahui. Ketika ada bayi yang ditinggalkan, maka alarm akan berbunyi. Staff Rumah Kesejahteraan Nanjing, yang hanya berjarak lima menit dari bangunan itu, kemudian akan datang untuk mengumpulkan anak-anak ditinggalkan para orangtua mereka.

Adanya bangunan ini memang bertujuan agar tidak ada lagi kasus pembuangan bayi oleh orang tua di sembarangan tempat. Banyaknya orang tua yang meletakkan bayi mereka sembarangan membuat bayi-bayi mereka meninggal dalam keadaan yang mengenaskan. Di sini, bayi-bayi akan dirawat oleh Rumah Kesejahteraan Nanjing setelah ditinggalkan.

Namun, bagaimanapun juga meninggalkan bayi adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan. Bangunan ini juga dikhawatirkan akan membuat para orang tua dan pasangan lain lengah serta menjadikan mereka tidak bertanggung jawab karena merasa sudah ada jalan keluar atas kehamilan yang tidak direncanakan.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar