Jumat, 13 April 2012

4 Langkah Atasi Perdarahan pada Pasien Hemofilia

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/04/14/1226426620X310.jpg
Pada pasien hemofilia, perdarahan dapat terjadi pada setiap organ tubuh. Namun bayi dengan hemofilia pada umumnya jarang mengalami perdarahan. Perdarahan pada anak biasanya kerap terjadi saat mulai belajar berjalan atau merangkak.

Prof. Dr. Djajadiman Gatot, Sp.A (K) dari Divisi Hematologi Onkologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (FKUI-RSCM) mengatakan, perdarahan yang baru saja terjadi harus segera diatasi. Hal ini agar luka yang ada dapat segera pulih sehingga kerusakan jaringan yang lebih berat dapat dihindari.

"Dalam waktu dua jam sudah harus diberikan pengobatan komprehensif yaitu memberikan faktor pembekuan yang kurang. Lewat dari dua jam, kemungkinan cacat menjadi lebih besar," katanya di Jakarta.   

Djajadiman mengungkapkan, ada 4 (empat) cara yang dapat dilakukan sebagai upaya pertolongan pertama pada pasien hemofilia yang mengalami perdarahan. Lakukan hal ini sesegera mungkin walaupun penderita akan menerima pengobatan faktor pembekuan darah.

1. Istirahatkan
Sendi yang mengalami perdarahan diistirahatkan. Letakkan lengan ataupun kaki yang mengalami perdarahan ke atas bantal. Jangan menggerakkan persendian yang terluka atau mencoba berjalan dengan kondisi seperti ini.

2. Kompres air dingin (es)
Letakkan kantung es di atas handuk basah pada bagian yang terluka. Biarkan selama lima menit. Kemudian, diamkan bagian yang terluka tanpa es selama 10 menit. Lakukan hal tersebut berulang-ulang dan selama bagian yang terluka masih terasa panas. Tindakan ini berguna untuk meringankan rasa sakit sekaligus memperlambat laju perdarahan.

3. Berikan tekanan
gunakan perban elastis untuk membalut persendian yang terluka. Tekanan yang tidak terlalu keras dari perban dapat memperlambat laju perdarahan dan menyokong persendian. Gunakan cara ini pada perdarahan otot, terutama bila terjadi perdarahan pada syaraf.

4. Tinggikan
Letakkan bagian tubuh yang mengalami perdarahan di tempat yang lebih tinggi dari posisi jantung. Tindakan ini akan menurunkan tekanan pada bagian yang terluka sehingga dapat memperlambat laju keluarnya darah.

Lebih lanjut Djajadiman mengatakan, penanganan medis seperti transfusi faktor pembekuan darah hanyalah salah satu cara agar penderita bisa tetap sehat.

"Olahraga teratur, memakai pelindung yang tepat saat olahraga, rutin memeriksa kesehatan, dan mempertahankan berat badan tetap seimbang adalah hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan," jelasnya.

Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah. Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Perdarahan pada pasien hemofilia dapat mengancam kehidupannya jika terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak.


Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar