Minggu, 04 Maret 2012

Ilmuwan Ubah Benang Laba-laba Jadi Senar Biola

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQuFb2JftVCZPpmoUA_JbZjvQBU8HZhHKPbkCaoopP7j_XBkWHzVhBxB-ZKhXd2U2a1YolrdiM0oT5zLvnzXBTbGU8_OvL_OVmXIceytHKwAVxIueC2wL0G0SQWxNFyK4SzKZw0mFR1wk/s1600/jaring-labalaba.jpg
Peneliti dari Jepang menggunakan ribuan helai benang laba-laba untuk memintal satu set senar biola. Hasilnya, diklaim sebagai senar yang menghasilkan nada lembut serta mendalam.

“Beberapa pemain biola profesional melaporkan bahwa senar laba-laba menghasilkan nada yang lebih baik, sehingga bisa menciptakan musik baru,” tandas Shigeyoshi Osaki.

Dia telah bertahun-tahun tertarik untuk meneliti keunikan jaring laba-laba. Osaki juga telah mempelajari benang yang digunakan oleh laba-laba untuk bergelantung, dan memperhitungkan kekuatannya.

Ilmuwan dari Nara Medical University tersebut kemudian menyempurnakan metode untuk mendapatkan benang laba-laba dalam jumlah besar, melalui laba-laba yang diternak, dan kini mengarahkan perhatiannya pada kegunaan praktis bahan itu.

"Instrumen musik gesek seperti biola sudah banyak digunakan sebagai subjek penelitian ilmiah. Namun tidak semua detailnya telah diklarifikasi karena kebanyakan hanya tertarik pada tubuh biola, ketimbang pada senar atau alat penggeseknya,” terang Osaki.

Diwartakan BBC, Osaki menggunakan 300 ekor laba-laba betina dari spesies Nephila maculata yang merupakan salah satu jenis laba-laba penenun benang emas.

Untuk tiap senar biola, Osaki memilin antara 3.000 sampai 5.000 helai benang sehingga membentuk sebuah bundel. Setelah terbentuk, tiga buah bundel dipelintir ke arah yang berbeda untuk menyiapkan senar.

Senar dari benang laba-laba ini memiliki ketahanan beban yang lebih rendah ketimbang senar tradisional yang terbuat dari usus binatang. Tapi lebih kuat dibanding senar nylon yang dilapisi aluminium.
 
 

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar