Link:http://www.imdb.com/title/tt0332452/
Release Date: 14 May 2004 (USA)
Genre: Action | Romance
Language: English
SINOPSIS
Dikisahkan perang antara Troya dengan Yunani. Legenda tesebut mengenai jatuhnya kerajaan Troya, yang dikenal sebagai kerajaan yang susah ditaklukkan oleh kerajaan-kerajaan di Yunani karena memiliki benteng yang sangat tangguh. Hancurnya kerajaan Troya, dikarenakan taktik dengan membuat tipuan “Trojan Horse”, untuk menyerang kerajaan Troya.
Awal mula kisah ini adalah perjanjian perdamaian antara Troya dengan Sparta. Raja Troya, Priam (Peter O’Toole), mengirim kedua putranya, Pangeran Hector (Eric Bana) dan Pangeran Paris (Orlando Bloom) untuk mengemban misi perdamaian, dan menemui Raja Sparta, Menelaus (Brendan Gleeson). Namun, ternyata Pangeran Paris jatuh cinta pada istri Raja Sparta, Helen (Diane Kruger) yang sangat cantik jelita. Begitu pula sebaliknya, Helen membalas cinta Paris.
Paris menyeludupkan Helen dikapalnya dan membawanya pulang ke Troya. Hector marah mengetahui hal tersebut. Paris tidak berpikir panjang. Karena cinta yang ia perjuangkan untuk Helen dapat membawa masalah besar bagi negerinya.
Raja Menelaus sangat marah mengetahui istrinya kabur bersama Pangeran Paris. Ia meminta pertolongan kakaknya, Agamemnon (Brian Cox), Raja Micenae yang telah menaklukan banyak negeri, dan memaksa prajuritnya untuk berjuang untuk dirinya. Keinginan Menelaus untuk memerangi Troya disambut hangat oleh Agamemnon. Sudah lama ia ingin menaklukkan Troya yang tak pernah bisa digempur oleh pasukan manapun.
Sesampai di Negeri Troya, kepulangan Pangeran Hector, Pangeran Paris dan Helen disambut meriah oleh penduduk kota dan Raja Priam. Hector ingin mengembalikan Helen ke Sparta. Namun, Paris tidak mengijinkannya. Ia sangat mencintai Helen, dan tidak rela wanita yang dicintainya kembali ke tangan Menelaus. Apabila Helen kembali ke Sparta, maka Paris akan ikut dengannya.
Ancaman dari putra bungsunya itu membuat Raja Priam tidak tega. Ia tidak akan membiarkan Pangeran Paris pergi ke Sparta. Karena pasti ia akan mati di bunuh. Raja Priam memutuskan membiarkan Helen tetap di Negeri Troya, demi kebahagiaan Pangeran Paris.
Agamemmnon mengutus Odysseus (Sean Bean), Raja Ithaca, satu-satunya raja Yunani yang di hormati Achilles. Achilles menyetujui tawaran kejayaan dan kemaasyuran namanya yang kelak tertoreh pada sejarah perang runtuhnya Kerajaan Troya. Kendati sang ibunda, Thetis, meramalkan kehancuran dan kebahagiaan Achilles, namun sang ksatria tetap akan cintanya pada peperangan. Achilles, sepupunya Patroclus dan pasukannya berangkat menuju medan perang.
Raja Menelaus dan Raja Agamemnon membawa 50.000 pasukan dari Yunani untuk menyerang Troya. Dengan menggunakan 1.000 kapal, mereka menyebrang menuju Troya, dengan dipimpin kapal paling depan oleh Achilles (Brad Pitt), yang merupakan prajurit terkuat yang sangat tangguh. Achilles sangat terburu-buru ingin menyerang Troya, hingga membuat kapalnya sampai didaratan Troya terlebih dahulu dibandingkan kapal-kapal lainnya. Dan pasukan Achilles langsung menyerang Kuil Apollo.
Achellis berperang bukan untuk Yunani, tetapi untuk dirinya sendiri. Ia ikut berperang karena ingin namanya dicatat dalam sejarah sebagai ksatria yang paling ditakuti seantero Yunani. Ia selalu didampingi oleh sepupu kesayangannya yang masih sangat muda, yang bersemangat sekali untuk berperang.
Perang kecil pun terjadi di kuil. Ketika Hector berhadapan dengan Achilles, Hector telah dikepung pasukan Yunani, namun Achilles tidak membunuh Hector, dan membiarkan Hector pergi. Menurut Achilles, masih terlalu dini untuk membunuh sang pemimpin Troya.
Achilles menemukan Briseis (Rose Byrne), sepupu Hector, didalam kuil dan membawanya ke perkemahan Prajurit Yunani. Ia menyekap Briseis didalam tendanya. Dan ternyata Achilles jatuh cinta kepada Briseis. Dan ia tidak peduli lagi dengan peperangan antara Troya dan Yunani. Ia hanya menyuruh pasukannya segera berkemas-kemas untuk pulang ke Yunani.
Paris berencana untuk berduel dengan Menelaus. Ia berjanji akan menghadapi Menelaus sampai mati-matian untuk mempertahankan Helen. Dibuat perjanjian, apabila Paris kalah, Menelaus bisa membawa kembali Helen, dan meninggalkan Troya. Menelaus dan Agamemnon bersedia menerima perjanjian tersebut, walaupun dalam hati mereka jika Paris matipun, tidak akan menghentikan mereka menghabisi Troya.
Duel antara Paris dan Menelaus tersebut membuat Paris kewalahan. Ia hampir saja kalah dan terbunuh oleh Menelaus. Ketika terancam kematian, Paris sangat ketakutan dan ia merangkak kabur kearah Hector. Menelaus meminta Hector menyingkir dan ingin membunuh Paris sesuai dengan perjanjian. Namun, Paris adalah adik kandung Hector, ia tak akan membiarkan musuh membunuh adiknya didepan hadapannya. Hector langsung menancapkan pedangnya ke tubuh Menelaus. Menelaus mati seketika. Perangpun kembali di mulai. Agamemnon mengkomando pasukan untuk menyerang Troya. Hector membawa Paris kembali ke dalam benteng.
Pasukan Troya yang dipimpin oleh Hector menyerang camp pasukan Yunani. Achilles tidak ikut berperang karena sedang tidur dengan Briseis. Namun, sepupu Achilles mencuri pakaian perang Achilles dan menyamar menjadi Achilles, dan memimpin pasukannya berperang melawan pasukan Troya. Ketika berhadapan langsung dengan Hector, ia mengira prajurit itu adalah Achilles dan berhasil menjatuhkannya. Namun, ternyata sepupu Achilleslah yang tewas ditangan Hector. Merasa salah membunuh orang, ia sadar bahwa Achilles akan datang memburu dia. Dengan berjiwa besar, ia pun memberitahu istrinya untuk menyelamatkan diri dan melindungi putra satu-satunya jika sesuatu yang buruk terjadi pada dirinya. Hector pun memberitahu ayahnya bahwa ia akan berduel dengan Achilles karena ia harus membayar perbuatannya.
“Hectoooor …. !” raungan penuh kebencian Achilles menggema di benteng kokoh kota Troya, Achilles berdiri tegak di depan pintu gerbang raksasa benteng seorang diri. Tubuhnya yang kekar tertutup baju zirah dan kepalanya terlindung dibalik topi besi. Di tengah keluasan hamparan pasir kosong di luar benteng kota Troy, sosoknya tegak bagai batu karang. Achilles menantang Hector, yang telah membunuh sepupu kesayangannya.
Hector, juga sudah siap dalam baju perangnya yang terbuat dari besi. Ia tahu, Achilles akan datang untuk membunuhnya. Semua orang tahu Hector akan mati di tangan Achilles, sebab tidak ada seorangpun yang mampu melawan Achilles, sang singa Yunani. Sebenarnya Hector bisa saja tetap bersembunyi di dalam benteng kota Troy yang sangat kuat, Achilles tidak akan bisa masuk, tetapi sebagai seorang putra raja yang berjiwa kesatria, Hector pantang bersembunyi dari musuh yang datang menantangnya.
Hector berlutut dan mencium tangan ayahnya. Raja Priam memeluk putra tercintanya itu, mencium keningnya dengan perasaan kelu. Hatinya pedih melepas putranya menantang maut, tetapi ia bangga memiliki putra yang berjiwa kesatria dan gagah berani menjemput kematian demi membela harga diri bangsanya.
“Tidak ada seorang ayah pun pernah memiliki akan lelaki sebaik engkau” kata Raja Priam dengan mata berkaca-kaca.
Setelah mencium isteri dan anak lelakinya serta memeluk Paris, adiknya, Hector melangkah ke pintu gerbang. Sepuluh orang prajurit mengangkat palang pintu gerbang, dan membuka pintu gerbang raksasa yang maha berat itu. Hector melangkah perlahan, mantap dan penuh keyakinan, menyongsong Sang Penantang. Achilles.
Setelah melalui pertempuran seru, terbukti bahwa Hector memang bukan lawan yang seimbang bagi Achilles. Hector tersungkur ke pasir setelah tubuhnya ditembus pedang Achilles. Raja Priam yang menyaksikan pertarungan itu dari atas benteng limbung melihat putranya tewas. Dendam Achilles rupanya belum lunas hanya dengan membunuh Hector. Ia mengikat kedua kaki Hector, mencencangnya ke bagian belakang kereta kudanya, dan menyeret mayat Hector ke basis pasukan Yunani yang berkemah di pantai Aegea. Betapa tersayat hati Raja Priam melihat putra kesayangannya diseret seperti binatang buruan, tanpa ia bisa berbuat apa-apa.
Malam hari, Achilles berada sendirian di tendanya. Mendadak seseorang yang menutupi seluruh tubuhnya dengan kain lebar menyeruak masuk. Orang itu, yang ternyata adalah Raja Priam, menyelusup sendirian ke tenda Achilles tanpa mengenakan sepotongpun atribut kerajaan. Ia langsung berlutut dan mencium kedua tangan Achilles. Achilles sangat terkejut ketika Raja Priam memperkenalkan dirinya.
“Kau sangat pemberani. Sadarkah kau, bahwa detik ini juga aku bisa meremukkan kepalamu?” Achilles berkata.
Raja Priam, yang tampak demikian renta dan putus asa setelah kematian Hector, memandang Achilles dengan matanya yang bergelimang kepedihan.
“Kau pikir, apakah ada bedanya bagiku kalau kau bunuh aku sekarang, setelah kematian anakku?”
Achilles sejenak terdiam, lalu bertanya. “Apa yang kau inginkan dariku?”
“Ijinkan aku membawa pulang anakku. Ijinkan aku mendoakannya, melaksanakan upacara untuknya, dan memakamkannya dengan layak. Aku mengenal ayahmu dengan baik. Ia sungguh beruntung, meninggal tanpa perlu menderita karena melihat kau tewas di depan matanya. Aku mencintai anakku sejak ia membuka mata pertama kali di dunia, hingga kau membuat ia menutup mata.” Raja Priam berkata dengan lirih, suaranya penuh duka yang mendalam.
Achilles, singa perang Yunani yang tak terkalahkan itu, yang badannya kekar bagai batu karang dan hatinya keras, terpaku mendengar perkataan seorang ayah yang hancur karena kehilangan buah hatinya itu.
“Tunggu sebentar disini.” ia berkata.
Achilles pergi keluar tenda. Dia berlutut di depan mayat Hector yang wajahnya sudah tak berbentuk, penuh luka berdarah bercampur dengan pasir. Achilles menunduk di depan mayat Hector. Manusia perkasa itu menangis tersedu-sedu.
“Kita akan segera bertemu, saudaraku … ” Achilles berbisik sambil menutup wajah Hector dengan kain selimut.
Achilles membungkus mayat Hector, menaikkannya ke atas kereta kuda, dan menyalami Raja Priam sambil berkata, “Ia lawan terbaik yang pernah kujumpai. Putramu patriot sejati. Aku bangga pernah bertarung dengannya. Ia harus memperoleh upacara pemakaman yang khidmat selama 12 hari. Selama waktu itu, Yunani tidak akan mendekati Troy. Kau seorang raja yang jauh lebih baik dari raja kami.” Dan Achilles pun membebaskan Briseis untuk dibawa pulang oleh pamannya, Raja Priam.
Suatu hari, ketika Raja Priam datang ke kuil Troya, ia menemukan serakan mayat yang belum di bersihkan. Dan yang paling menghebohkan adalah ketika ditemukannya Patung Kuda Raksasa “Kuda Trojan atau Trojan Horse” persembahan dari Agamemnon. Penduduk Troya percaya bahwa patung adalah dewa yang akan memberikan perdamaian. Raja Priam pikir, Trojan Horse tersebut adalah hadiah dari Agamemnon. Namun, Paris mencurigainya sebagai tipuan. Ia menyuruh ayahnya untuk membakar Trojan Horse tersebut. Tetapi raja Priam lebih percaya oleh penasehatnya yang mengatakan Trojan Horse itu adalah hadiah persembahan perdamaian dari Agomemnon.
Pasukan Troya membawa Trojan Horse itu ke dalam Negeri Troya. Para penduduk Troya berpesta mendapat hadiah tersebut. Tanpa mereka sadari suatu malapetaka akan segera terjadi.
Tengah malam hari, disaat seluruh penduduk Troya tertidur. Sebagian pasukan terhebat Yunani keluar dari dalam Trojan Horse dan membantai pasukan-pasukan Troya yang sedang terlelap. Mereka dengan sigap dan cepat membantai dan membakar kota Troya. Pasukan Yunani membuka pintu benteng, dan memberi aba-aba dengan menggunakan bor api dari atas benteng kepada seluruh pasukan Yunani yang ada di luar benteng untuk masuk ke dalam Negeri Troya. Mereka menghabisi seluruh kota Troya.
Istri Hector, menjalankan amanat yang disampaikan suaminya terakhir kalinya, untuk menyelamatkan diri melalui pintu rahasia. Ia bersama Helen membawa sebagian penduduk Troya, terutama wanita dan anak-anak kabur melalui jalan rahasia tersebut.
Raja Priam marah dan sedih melihat warganya dan patung-patung dewanya dibantai. Sebagai seorang Raja, ia tidak akan meninggalkan negerinya. Sampai akhirnya Agomemnon membunuhnya.
Briseis menghilang. Paris mendengar suara Briseis memanggilnya. Paris mencari Briseis untuk menyelamatkannya dan membawanya pergi dari Troya bersama penduduk Troya yang lainnya. Disisi lain, Achilles juga mencari-cari Briseis. Ia sebagai pasukan Yunani tidak ikut membantai Negeri Troya. Yang dicarinya hanya Briseis untuk menyelamatkannya.
Ternyata Briseis sedang berdoa. Ketika itu Agomemnon datang dan mencekiknya. Namun, Briseis bisa menguasai keadaan. Ia mencuri pisau Agomemnon, dan membunuh Raja Micenae tersebut. Kemudian langsung kabur.
Briseis mengalami masalah. Ia diganggu oleh orang-orang Yunani. Ketika itu, Achilles datang dan menolongnya. Namun, Paris ternyata membusurkan panahnya ke pergelangan kaki Achilles. Disitulah titik kelemahan Achilles. Hingga Achilles tidak punya kekuatan lagi. Briseis memohon kepada Paris untuk menghentikan perbuatannya itu. Namun Paris tetap membusurkan panah satu persatu ke tubuh Achilles, hingga membuatnya lemah. Briseis menangis dipelukan Achilles. Paris mengajak Briseis untuk segera pergi. Awalnya Briseis tak mau pergi. Namun, Achilles pun menyuruh Briseis untuk pergi. Akhirnya Paris membawa Briseis pergi meninggalkan Troya bersama penduduk Troya lainnya. Dan Achilles tewas.
Peperanganpun selesai. Odysseus menemukan Achilles tewas. Keesokkan paginya, ia mengadakan upacara pembakaran jenazah Achilles di Negeri Troya yang telah porakporanda. Odysseus berjanji kepada Achilles, bahwa namanya akan dikenang sepanjang masa.
Awal mula kisah ini adalah perjanjian perdamaian antara Troya dengan Sparta. Raja Troya, Priam (Peter O’Toole), mengirim kedua putranya, Pangeran Hector (Eric Bana) dan Pangeran Paris (Orlando Bloom) untuk mengemban misi perdamaian, dan menemui Raja Sparta, Menelaus (Brendan Gleeson). Namun, ternyata Pangeran Paris jatuh cinta pada istri Raja Sparta, Helen (Diane Kruger) yang sangat cantik jelita. Begitu pula sebaliknya, Helen membalas cinta Paris.
Paris menyeludupkan Helen dikapalnya dan membawanya pulang ke Troya. Hector marah mengetahui hal tersebut. Paris tidak berpikir panjang. Karena cinta yang ia perjuangkan untuk Helen dapat membawa masalah besar bagi negerinya.
Raja Menelaus sangat marah mengetahui istrinya kabur bersama Pangeran Paris. Ia meminta pertolongan kakaknya, Agamemnon (Brian Cox), Raja Micenae yang telah menaklukan banyak negeri, dan memaksa prajuritnya untuk berjuang untuk dirinya. Keinginan Menelaus untuk memerangi Troya disambut hangat oleh Agamemnon. Sudah lama ia ingin menaklukkan Troya yang tak pernah bisa digempur oleh pasukan manapun.
Sesampai di Negeri Troya, kepulangan Pangeran Hector, Pangeran Paris dan Helen disambut meriah oleh penduduk kota dan Raja Priam. Hector ingin mengembalikan Helen ke Sparta. Namun, Paris tidak mengijinkannya. Ia sangat mencintai Helen, dan tidak rela wanita yang dicintainya kembali ke tangan Menelaus. Apabila Helen kembali ke Sparta, maka Paris akan ikut dengannya.
Ancaman dari putra bungsunya itu membuat Raja Priam tidak tega. Ia tidak akan membiarkan Pangeran Paris pergi ke Sparta. Karena pasti ia akan mati di bunuh. Raja Priam memutuskan membiarkan Helen tetap di Negeri Troya, demi kebahagiaan Pangeran Paris.
Agamemmnon mengutus Odysseus (Sean Bean), Raja Ithaca, satu-satunya raja Yunani yang di hormati Achilles. Achilles menyetujui tawaran kejayaan dan kemaasyuran namanya yang kelak tertoreh pada sejarah perang runtuhnya Kerajaan Troya. Kendati sang ibunda, Thetis, meramalkan kehancuran dan kebahagiaan Achilles, namun sang ksatria tetap akan cintanya pada peperangan. Achilles, sepupunya Patroclus dan pasukannya berangkat menuju medan perang.
Raja Menelaus dan Raja Agamemnon membawa 50.000 pasukan dari Yunani untuk menyerang Troya. Dengan menggunakan 1.000 kapal, mereka menyebrang menuju Troya, dengan dipimpin kapal paling depan oleh Achilles (Brad Pitt), yang merupakan prajurit terkuat yang sangat tangguh. Achilles sangat terburu-buru ingin menyerang Troya, hingga membuat kapalnya sampai didaratan Troya terlebih dahulu dibandingkan kapal-kapal lainnya. Dan pasukan Achilles langsung menyerang Kuil Apollo.
Achellis berperang bukan untuk Yunani, tetapi untuk dirinya sendiri. Ia ikut berperang karena ingin namanya dicatat dalam sejarah sebagai ksatria yang paling ditakuti seantero Yunani. Ia selalu didampingi oleh sepupu kesayangannya yang masih sangat muda, yang bersemangat sekali untuk berperang.
Perang kecil pun terjadi di kuil. Ketika Hector berhadapan dengan Achilles, Hector telah dikepung pasukan Yunani, namun Achilles tidak membunuh Hector, dan membiarkan Hector pergi. Menurut Achilles, masih terlalu dini untuk membunuh sang pemimpin Troya.
Achilles menemukan Briseis (Rose Byrne), sepupu Hector, didalam kuil dan membawanya ke perkemahan Prajurit Yunani. Ia menyekap Briseis didalam tendanya. Dan ternyata Achilles jatuh cinta kepada Briseis. Dan ia tidak peduli lagi dengan peperangan antara Troya dan Yunani. Ia hanya menyuruh pasukannya segera berkemas-kemas untuk pulang ke Yunani.
Paris berencana untuk berduel dengan Menelaus. Ia berjanji akan menghadapi Menelaus sampai mati-matian untuk mempertahankan Helen. Dibuat perjanjian, apabila Paris kalah, Menelaus bisa membawa kembali Helen, dan meninggalkan Troya. Menelaus dan Agamemnon bersedia menerima perjanjian tersebut, walaupun dalam hati mereka jika Paris matipun, tidak akan menghentikan mereka menghabisi Troya.
Duel antara Paris dan Menelaus tersebut membuat Paris kewalahan. Ia hampir saja kalah dan terbunuh oleh Menelaus. Ketika terancam kematian, Paris sangat ketakutan dan ia merangkak kabur kearah Hector. Menelaus meminta Hector menyingkir dan ingin membunuh Paris sesuai dengan perjanjian. Namun, Paris adalah adik kandung Hector, ia tak akan membiarkan musuh membunuh adiknya didepan hadapannya. Hector langsung menancapkan pedangnya ke tubuh Menelaus. Menelaus mati seketika. Perangpun kembali di mulai. Agamemnon mengkomando pasukan untuk menyerang Troya. Hector membawa Paris kembali ke dalam benteng.
Pasukan Troya yang dipimpin oleh Hector menyerang camp pasukan Yunani. Achilles tidak ikut berperang karena sedang tidur dengan Briseis. Namun, sepupu Achilles mencuri pakaian perang Achilles dan menyamar menjadi Achilles, dan memimpin pasukannya berperang melawan pasukan Troya. Ketika berhadapan langsung dengan Hector, ia mengira prajurit itu adalah Achilles dan berhasil menjatuhkannya. Namun, ternyata sepupu Achilleslah yang tewas ditangan Hector. Merasa salah membunuh orang, ia sadar bahwa Achilles akan datang memburu dia. Dengan berjiwa besar, ia pun memberitahu istrinya untuk menyelamatkan diri dan melindungi putra satu-satunya jika sesuatu yang buruk terjadi pada dirinya. Hector pun memberitahu ayahnya bahwa ia akan berduel dengan Achilles karena ia harus membayar perbuatannya.
“Hectoooor …. !” raungan penuh kebencian Achilles menggema di benteng kokoh kota Troya, Achilles berdiri tegak di depan pintu gerbang raksasa benteng seorang diri. Tubuhnya yang kekar tertutup baju zirah dan kepalanya terlindung dibalik topi besi. Di tengah keluasan hamparan pasir kosong di luar benteng kota Troy, sosoknya tegak bagai batu karang. Achilles menantang Hector, yang telah membunuh sepupu kesayangannya.
Hector, juga sudah siap dalam baju perangnya yang terbuat dari besi. Ia tahu, Achilles akan datang untuk membunuhnya. Semua orang tahu Hector akan mati di tangan Achilles, sebab tidak ada seorangpun yang mampu melawan Achilles, sang singa Yunani. Sebenarnya Hector bisa saja tetap bersembunyi di dalam benteng kota Troy yang sangat kuat, Achilles tidak akan bisa masuk, tetapi sebagai seorang putra raja yang berjiwa kesatria, Hector pantang bersembunyi dari musuh yang datang menantangnya.
Hector berlutut dan mencium tangan ayahnya. Raja Priam memeluk putra tercintanya itu, mencium keningnya dengan perasaan kelu. Hatinya pedih melepas putranya menantang maut, tetapi ia bangga memiliki putra yang berjiwa kesatria dan gagah berani menjemput kematian demi membela harga diri bangsanya.
“Tidak ada seorang ayah pun pernah memiliki akan lelaki sebaik engkau” kata Raja Priam dengan mata berkaca-kaca.
Setelah mencium isteri dan anak lelakinya serta memeluk Paris, adiknya, Hector melangkah ke pintu gerbang. Sepuluh orang prajurit mengangkat palang pintu gerbang, dan membuka pintu gerbang raksasa yang maha berat itu. Hector melangkah perlahan, mantap dan penuh keyakinan, menyongsong Sang Penantang. Achilles.
Setelah melalui pertempuran seru, terbukti bahwa Hector memang bukan lawan yang seimbang bagi Achilles. Hector tersungkur ke pasir setelah tubuhnya ditembus pedang Achilles. Raja Priam yang menyaksikan pertarungan itu dari atas benteng limbung melihat putranya tewas. Dendam Achilles rupanya belum lunas hanya dengan membunuh Hector. Ia mengikat kedua kaki Hector, mencencangnya ke bagian belakang kereta kudanya, dan menyeret mayat Hector ke basis pasukan Yunani yang berkemah di pantai Aegea. Betapa tersayat hati Raja Priam melihat putra kesayangannya diseret seperti binatang buruan, tanpa ia bisa berbuat apa-apa.
Malam hari, Achilles berada sendirian di tendanya. Mendadak seseorang yang menutupi seluruh tubuhnya dengan kain lebar menyeruak masuk. Orang itu, yang ternyata adalah Raja Priam, menyelusup sendirian ke tenda Achilles tanpa mengenakan sepotongpun atribut kerajaan. Ia langsung berlutut dan mencium kedua tangan Achilles. Achilles sangat terkejut ketika Raja Priam memperkenalkan dirinya.
“Kau sangat pemberani. Sadarkah kau, bahwa detik ini juga aku bisa meremukkan kepalamu?” Achilles berkata.
Raja Priam, yang tampak demikian renta dan putus asa setelah kematian Hector, memandang Achilles dengan matanya yang bergelimang kepedihan.
“Kau pikir, apakah ada bedanya bagiku kalau kau bunuh aku sekarang, setelah kematian anakku?”
Achilles sejenak terdiam, lalu bertanya. “Apa yang kau inginkan dariku?”
“Ijinkan aku membawa pulang anakku. Ijinkan aku mendoakannya, melaksanakan upacara untuknya, dan memakamkannya dengan layak. Aku mengenal ayahmu dengan baik. Ia sungguh beruntung, meninggal tanpa perlu menderita karena melihat kau tewas di depan matanya. Aku mencintai anakku sejak ia membuka mata pertama kali di dunia, hingga kau membuat ia menutup mata.” Raja Priam berkata dengan lirih, suaranya penuh duka yang mendalam.
Achilles, singa perang Yunani yang tak terkalahkan itu, yang badannya kekar bagai batu karang dan hatinya keras, terpaku mendengar perkataan seorang ayah yang hancur karena kehilangan buah hatinya itu.
“Tunggu sebentar disini.” ia berkata.
Achilles pergi keluar tenda. Dia berlutut di depan mayat Hector yang wajahnya sudah tak berbentuk, penuh luka berdarah bercampur dengan pasir. Achilles menunduk di depan mayat Hector. Manusia perkasa itu menangis tersedu-sedu.
“Kita akan segera bertemu, saudaraku … ” Achilles berbisik sambil menutup wajah Hector dengan kain selimut.
Achilles membungkus mayat Hector, menaikkannya ke atas kereta kuda, dan menyalami Raja Priam sambil berkata, “Ia lawan terbaik yang pernah kujumpai. Putramu patriot sejati. Aku bangga pernah bertarung dengannya. Ia harus memperoleh upacara pemakaman yang khidmat selama 12 hari. Selama waktu itu, Yunani tidak akan mendekati Troy. Kau seorang raja yang jauh lebih baik dari raja kami.” Dan Achilles pun membebaskan Briseis untuk dibawa pulang oleh pamannya, Raja Priam.
Suatu hari, ketika Raja Priam datang ke kuil Troya, ia menemukan serakan mayat yang belum di bersihkan. Dan yang paling menghebohkan adalah ketika ditemukannya Patung Kuda Raksasa “Kuda Trojan atau Trojan Horse” persembahan dari Agamemnon. Penduduk Troya percaya bahwa patung adalah dewa yang akan memberikan perdamaian. Raja Priam pikir, Trojan Horse tersebut adalah hadiah dari Agamemnon. Namun, Paris mencurigainya sebagai tipuan. Ia menyuruh ayahnya untuk membakar Trojan Horse tersebut. Tetapi raja Priam lebih percaya oleh penasehatnya yang mengatakan Trojan Horse itu adalah hadiah persembahan perdamaian dari Agomemnon.
Pasukan Troya membawa Trojan Horse itu ke dalam Negeri Troya. Para penduduk Troya berpesta mendapat hadiah tersebut. Tanpa mereka sadari suatu malapetaka akan segera terjadi.
Tengah malam hari, disaat seluruh penduduk Troya tertidur. Sebagian pasukan terhebat Yunani keluar dari dalam Trojan Horse dan membantai pasukan-pasukan Troya yang sedang terlelap. Mereka dengan sigap dan cepat membantai dan membakar kota Troya. Pasukan Yunani membuka pintu benteng, dan memberi aba-aba dengan menggunakan bor api dari atas benteng kepada seluruh pasukan Yunani yang ada di luar benteng untuk masuk ke dalam Negeri Troya. Mereka menghabisi seluruh kota Troya.
Istri Hector, menjalankan amanat yang disampaikan suaminya terakhir kalinya, untuk menyelamatkan diri melalui pintu rahasia. Ia bersama Helen membawa sebagian penduduk Troya, terutama wanita dan anak-anak kabur melalui jalan rahasia tersebut.
Raja Priam marah dan sedih melihat warganya dan patung-patung dewanya dibantai. Sebagai seorang Raja, ia tidak akan meninggalkan negerinya. Sampai akhirnya Agomemnon membunuhnya.
Briseis menghilang. Paris mendengar suara Briseis memanggilnya. Paris mencari Briseis untuk menyelamatkannya dan membawanya pergi dari Troya bersama penduduk Troya yang lainnya. Disisi lain, Achilles juga mencari-cari Briseis. Ia sebagai pasukan Yunani tidak ikut membantai Negeri Troya. Yang dicarinya hanya Briseis untuk menyelamatkannya.
Ternyata Briseis sedang berdoa. Ketika itu Agomemnon datang dan mencekiknya. Namun, Briseis bisa menguasai keadaan. Ia mencuri pisau Agomemnon, dan membunuh Raja Micenae tersebut. Kemudian langsung kabur.
Briseis mengalami masalah. Ia diganggu oleh orang-orang Yunani. Ketika itu, Achilles datang dan menolongnya. Namun, Paris ternyata membusurkan panahnya ke pergelangan kaki Achilles. Disitulah titik kelemahan Achilles. Hingga Achilles tidak punya kekuatan lagi. Briseis memohon kepada Paris untuk menghentikan perbuatannya itu. Namun Paris tetap membusurkan panah satu persatu ke tubuh Achilles, hingga membuatnya lemah. Briseis menangis dipelukan Achilles. Paris mengajak Briseis untuk segera pergi. Awalnya Briseis tak mau pergi. Namun, Achilles pun menyuruh Briseis untuk pergi. Akhirnya Paris membawa Briseis pergi meninggalkan Troya bersama penduduk Troya lainnya. Dan Achilles tewas.
Peperanganpun selesai. Odysseus menemukan Achilles tewas. Keesokkan paginya, ia mengadakan upacara pembakaran jenazah Achilles di Negeri Troya yang telah porakporanda. Odysseus berjanji kepada Achilles, bahwa namanya akan dikenang sepanjang masa.
LINK 1
Subtitle Indonesia
Subtitle English
Anda sedang membaca artikel tentang TROY dan Anda bisa menemukan artikel TROY ini dengan url http://gratisan69.blogspot.com/2011/03/troy.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel TROY ini jika memang bermanfaat bagi Anda atau teman-teman Anda, namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar