Rabu, 14 Desember 2011

OTAKNYA DIMANA

http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/05/1305522707662040772_300x336.36363636364.jpg
Seperti biasa menjelang pertengahan tahun pemerintahan Indonesia, para pejabat agung dari senayan hendak melakukan serangkaian study banding ke beberapa negara termasuk Amerika. Budi ABC merupakan salah satu pejabat dari partai Segitiga Biru yang akan ikut study banding.

Pada hari keberangkatan mereka bersiap-siap untuk pergi dengan menggunakan pesawat boing 666 buatan Cina yg berumur kira2 50 tahun. Ketika kapal sedang mengudara ternyata Budi mendapat firasat yang tidak enak bahwa akan terjadi kecelakaan dengan pesawat itu. Dan ternyata firasat itu benar, beberapa saat sebelum mendarat di Amerika pesawat tersebut mengalami tabrakan oleh seekor capung yang hentah dari mana asalnya sehingga pesawat mengalami oleng karena terbakar di bagian sayap. Akhirnya pesawat itu jatuh di sebuah hutan di distrik terpencil disana. Mendengar hal tim dari Amerika langsung mengirim bantuan ke tempat jatuhnya pesawat itu, dan akhirnya menemukan bangkai pesawat yang sangat besar. Yaaa......jelas bangkai pesawat itu besar, kalau kecil bangkai tikus namanya. Kemudian para tim penyelamat mencari korban yang selamat diantara reruntuhan itu. Akhirnya tim menemukan seorang pejabat dengan setelan batik khas Indonesia, siapalagi kalau bukan Budi ABC.

Melihat keadaan Budi itu, tim langsung membawa Budi ke rumah sakit Internasional yang terkenal, tercanggih dan termahal disana. Maklum namanya juga pejabat maunya yang mahal-mahal, kalo yang murah takutnya nanti jadi alergi yang menyebabkan komplikasi mulai dari ujung rambut hingga kaki yang bisa menyebabkan pejabat mati. Namun setelah dilihat ternyata Budi menderita kecelakaan yang cukup parah dan mungkin akan memerlukan operasi otak yang canggih di sana. Salah satu dokter di Amerika yang melakukan pembedahan kepala korban, namun terjadi kehebohan besar karena eh karena didalam kepala korban tidak terdapat otak. Karena mengalami jalan buntu, bukan jalan sesat maupun jalan Tamrin akhirnya dokter tersebut menghubungi koleganya yang sudah terbiasa menangani operasi otak orang Indonesia. Dengan tenangnya koleganya ini menyarankan agar dokter tersebut jangan mencai otak orang Indonesia di kepalanya tetapi di DENGKUL.........OMG......ternyata setelah di cek dengan seksama tanpa terlewat sepeserpun ternyata memang betul otak pejabat Indonesia tersebut benar-benar berada di “dengkul.”

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar