Rabu, 11 April 2012

8 Sumber Bakteri Tak Terduga di Rumah

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-fUbcVSc6QOrxHlpSOCKrUQabhwJaOk4BKXYHaJXheXqHZfnF_JiXRzSnF9BoCoX0kXbTpocmLYxn73twWzri2_dPnYwuUSLX3Th_yQRev53B4MHVOUyOICrMicRxQCsnPcJb7Ux0/s1600/bacteria2.jpg
Banyak orang mempercayai kalau bakteri yang berada di dalam rumah sering menempel pada toilet ataupun wastafel dapur. Tapi jika anda sedikit lebih teliti, ternyata bakteri bisa menempel pada semua peralatan yang ada di dalam rumah yang khususnya pada peralatan yang kita gunakan hampir setiap hari.

Menurut para ahli yang gratisan69 kutip dari vivanews ada beberapa tempat dalam rumah yang sering diabaikan dan menjadi sumber perkembangbiakan bakteri.

Tas belanja
http://wb7.itrademarket.com/pdimage/13/115113_fototutitas005.jpg
Kontaminasi tas belanja supermarket sangat wajar karena kantong belanja berisi  semua bahan makanan, dari daging mentah, ikan hingga sayuran.  Sebuah uji puluhan kantong belanja menemukan, lebih dari setengah kantong belanja terkontaminasi bakteri membahayakan seperti  E. coli.

Saran: Cuci kantong atau tas belanja Anda seminggu sekali.

Keranjang buah dan tas sayuran
http://kolomkita.detik.com/upload/rattan%20basket.jpg
Sebelum buah atau sayuran membusuk atau layu, sebenarnya sudah ada pertumbuhan bakteri. Ini dapat menyebabkan infeksi pencernaan, ungkap Dr Ron Cutler, wakil direktur ilmu biomedis di Queen Mary, Universitas London. Tempat buah dan sayuran bisa menyebarkan bakteri seperti E.coli, salmonella dan listeria dengan cepat.

Saran: cuci mangkuk buah dan sayuran dengan cairan antibakteri seminggu sekali.

Botol air minum
http://serba13serbi.files.wordpress.com/2011/02/water-bottle-blues1.jpg
Botol air minum plastik yang dipakai berulang kali menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri berbahaya. Dari uji terhadap puluhan botol minum anak sekolah dasar, diketahui sebagian besar proses pembersihan tak memadai untuk menghilangkan kuman. Lebih dari sepertiganya menunjukkan adanya bakteri fecal yang berasal dari kontaminasi dengan tangan.

Saran: Buang botol plastik sekali pakai maksimal setelah seminggu. Cuci botol olahraga dan bekal dengan merebusnya dalam air mendidih seminggu sekali.

Spons dan kain dapur
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHLJ5fydhbTN8kTDUtvFuiy3tgXzXlGJTFW5uyl4VYk-PZdMK5Ok_77kgDA0AHIE21He3_abPq6GdS0AiHPxbb7lcEEf_E10yz95OAdLMMB2usfiIN4n5M4SXhs9Hux_bxThFWdCYQ60t-/s1600/spons.jpg
Hanya seminggu setelah pemakaian pertama, spons menjadi rumah bagi lebih dari satu juta bakteri, termasuk E.coli dan staphylococcus yang berasal dari kontak dengan feses. Studi juga menunjukkan keran air lima kali lebih kotor daripada toilet.

Saran: rendam spons dengan air dan masukkan dalam microwave dengan panas tinggi selama dua menit. Ini akan membunuh 99 persen bakteri. Selain itu, bersihkan keran dan wastafel di akhir hari.

Mobil
http://www.liputanmadura.com/wp-content/uploads/2012/01/daftar-harga-mobil.jpg
Kemudi adalah sumber kuman yang mengandung bakteri sembilan kali lebih banyak daripada di toilet umum. Ini bisa jadi disebabkan banyak pengemudi yang menyetir sembari makan.

Studi menemukan bahwa Bacillus cereus, penyebab keracunan makanan, Arthrobacter yang berasal dari kulit manusia, hingga bakteri Staphylococcus ditemukan pada pintu, roda kemudi dan di bawah kursi.

Saran: Bersihkan mobil dengan vacuum dan tisu antibakteri sebulan sekali. Bersihkan semua sisa makanan dan sampah segera setelah kembali dari perjalanan.
 
Boneka
http://images01.olx.co.id/ui/10/96/84/1291613498_144319284_1-Gambar--Boneka-Lucu-Toko-Boneka-Boneka-Murah-1291613498.jpg
Peneliti di Universitas Otago di Selandia Baru menemukan lebih dari setengah mainan lunak seperti boneka adalah rumah bagi tungau debu yang dapat memperparah demam, eksim atau asma.

Boneka yang rutin dekat dengan mulut dan hidung anak saat tidur dapat meningkatkan risiko asma.

Saran: Jemur selama beberapa jam atau masukkan boneka dalam freezer semalamam dan cuci sebulan sekali untuk menghilangkan alergen.

Alas mandi
http://www.solusiproperti.com/images/stories/2011/juli/14/menakjubkan.jpg
Sebuah studi dalam jurnal Applied and  Environmental Microbiology menemukan alas mandi dan toilet adalah tempat berkembang biak patogen Sphingomonas dan methylobacterium, yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan.

"Membenamkan diri dalam bak mandi dengan alas berjamur akan membuat bakteri di dalamnya melayang bebas ke setiap luka terbuka dan menimbulkan infeksi," ujar Profesor Norman Pace di University of Colorado.

Saran: Bilas dan gantung tikar mandi setelah selesai digunakan dan akhiri dengan menyemprotnya dengan larutan antibakteri. Cucilah alas mandi dengan air bersuhu 60 derajat Celcius seminggu sekali.

Rak sepatu
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Rak-Sepatu.jpg
Rak sepatu adalah sumber segala sesuatu mulai dari makanan, hingga kotoran hewan yang bisa menimbulkan kontaminasi silang, ujar Dr Cutler. Bahkan jika tak ada patogen berbahaya di sepatu, rak akan menjadi media pertukaran saat Anda menyentuh rak lantas mengambil sepatu.

Parasit Toxoplasma dari kotoran kucing dan anjing bisa bertahan selama berhari-hari. Anak yang menyentuh dan memasukkannya ke dalam mulur dapat berakibat infeksi dan kebutaan.

Saran: Cuci dan gosok rak sepatu dengan sabun dan cairan antibakteri setiap minggu untuk menghilangkan kotorannya. Segera cuci tangan dengan bersih setelah melepas sepatu Anda.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar