Kamis, 01 Maret 2012

Terapi Internet Bagi Penderita Kelelahan Kronis

http://ryanahdiat.files.wordpress.com/2011/10/internet-korean.jpg?w=594&h=341
Pengobatan berbasis web dapat membantu remaja yang memiliki sindrom kelelahan kronis. Seorang peneliti Belanda yang menulis dalam Jurnal Lancet menyatakan, 63% dari remaja yang memiliki sindrom kelelahan dan diberikan psikoterapi secara online berangsur pulih.

Studi Belanda, yang diselenggarakan University Medical Centre di Utrecht, melihat potensi Fitnet sebagai program psikoterapi berbasis web. Dalam program ini, Fitnet mencoba untuk mereplikasi terapi tatap muka perilaku kognitif melalui online. Tatap muka dilakukan dengan ahli terapi yang melakukan dukungan melalui e-mail.

Alasan mengapa orang menderita kelelahan kronis tidak dipahami dengan baik hingga saat ini. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ditemukan terapi perilaku kognitif dalam bentuk psikoterapi yang memiliki efek positif dalam beberapa kasus.

Sebanyak 135 remaja dengan kelelahan kronis terlibat dalam penelitian. Setengah dari mereka diberi pengobatan standar, biasanya psikoterapi pada individu atau kelompok dan terapi latihan. Sedangkan sisa lainnya menerima terapi yang terdaftar di Fitnet.

Setelah enam bulan didapatkan hasil, 85% dari kelompok Fitnet mengatakan mereka tidak punya kelelahan yang parah dibandingkan dengan 27% pada kelompok pengobatan standar.
Tiga perempat dari remaja Fitnet menghadiri sekolah sepenuhnya dibandingkan yang menerima pengobatan standar, yaitu hanya 16 %.

Setelah setahun, hasil yang sama juga terlihat, bahkan di antara mereka yang bertukar dari pengobatan standar kepada terapi Fitnet pada enam bulan pertama.Terapi yang dilakukan melalui web Fitnet ternyata lebih intensif daripada pengobatan standar. Peserta menerima terapi dari web rata-rata 255 kali dan terapi melalui e-mail terapis rata-rata 90 kali.

Profesor Peter White dari Barts and London School of Medicine dan Trudie Chalder dari King College London, yang sama-sama berprofesi sebagai psikolog, mengatakan bahwa para peneliti ini harus terus berupaya melakukan penelitian."Mereka telah menambah bukti dasar yang menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif berbasis internet adalah pengobatan yang efektif untuk gangguan serupa lainnya," ujar Peter White

Namun, mereka mengatakan bahwa respon terhadap psikoterapi konvensional tampak luar biasa buruk dan tidak ada jaminan bahwa hasil yang sama akan dicapai oleh pasien dewasa.
 
 

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar